Menurut berbagai bacaan, umumnya ejakulasi dini diakibatkan karena adanya sebuah gangguan yang bersifatpsikofisiologik. Jadi selain karena masalah anatomis, seringkali EDI atau ejakulasi dini disebabkan karena masalah psikologis.
Keadaan ejakulasi dini yang disebabkan masalah psikis terjadi pada saat penderita tidak mampu mengendalikan ejakulasi selama berhubungan intim. Ada masalah kecemasan dalam hubungan tersebut apakah ia bisa bertahan untuk memberikan kepuasan kepada pasangannya atau tidak, itu juga menjadikan seseorang berpotensi untuk mengalami ejakulasi dini (EDI). Apalagi bila sebelumnya seseorang pernah merasakan bahwa dia tidak tahan lama dalam berhubungan, kecemasan secara psikis juga semakin memuncak dan ujung-ujungnya hanya akan memperparah penderitaan ejakulasi dini-nya.
Ejakulasi dini secara umum dapat diakibatkan oleh berbagai faktor. Ada yang mengatakan bahwa kebiasaan untuk mencapai orgasme dan ejakulasi secara tergesa-gesa, misalnya dengan masturbasi ataupun onani KONON akan mengakibatkan ejakulasi, walaupun sebagian ahli mengatakan bahwa itu hanya mitos belaka.
Namun secara anatomis, kekurangan fungsi serotonin, yaknoi suatu bahan neurotransmiter yang berfungsi menghambat ejakulasi diyakino merupakan salah satu penyebab ejakulasi dini. Selain itu masalah lain adalah adanya gangguan kontrol saaraf yang berfungsi untuk mengatur ejakulasi itu sendiri. Hal ini berkait dengan masalah hipersensitivitas refleks dalam ejakulasi.
Karena itulah lazim diketahui bahwa lelaki yang mengalami disfungsi ereksi atau gangguan ereksi lainnya biasanya mengalami ejakulasi dini. Hal ini juga berlaku sebaliknya, yakni seorang lelaki yang menderita ejakulkasi dini pada akhirnya potensial mengalami gangguan seksual lain yang menakutkan, yakni disfungsi ereksi.
Pada kenyataannya bahwa ejakulasi dini adalah problem terbesar bagi kaum pria. Bahkan ada artikel yang menulis, sekitar 90 persen penyebab ejakulasi dini adalah masalah psikologis daripada anatomis. Zoya Amirin seorang seksolog memaparkan bahwa pria dengan ejakulasi dini akibat terlalu senang saat berhubungan intim atau bahkan belum pernah bercinta sebelumnya. Mereka yang mengalami ejakulasi terlalu cepat itu sebab dia tidak mampu mengendalikan emosi dan ejakulasinuya.
Dari berbagai sumber bacaan tentang ejakulasi dini, setidaknya faktor-faktor berikut ini secara ringkas dapat menjadi penyebab atau pemicu ejakulasi dini seseorang. Di antaranya adalah:
- Berkurangnya kondisi jumlah serotonin dalam otak dan saraf dalam tulang belakang, di mana hal ini ternyata akan memodulasi pergantian fungsi otonom otak dari MODE PARASIMPATIS menuju MODE SIMPATIS. Perlu diketahui bahwa mode simpatis inilah kendali di mana fungsi saraf akan mendorong proses ejakulasi. Maka akibat terjadi kurangnya serotonin secara berlebihan inilah yang memicu perubahan dopamine atau norepinefrin menjadi adrenalin (epinefrin) dalam mode simpatis tubuh. Keadaan ini akan mengakibatkan terjadinya perubahan suasana hati, menimbulkan kecemasan dan stres, bahkan juga masalah hipertensi dan kelelahan.
- Keadaan penipisan otak dan penurunan tingkat asetilkolin sinaptik bagi komunikasi saraf, penginderaan dan fungsi pergantian energi yang diperlukan mode parasimpatis. Hal ini juga didukung adanya penurunan fungsi organ seks ketika ereksi terjadi. Di sisi lain, defisiensi dari asetilkolin ini menjadi penyebab masalah impotensi dan ereksi lemah yang memicu terjadinya ejakulasi dini. Secara medis, hal ini akan menurunkan fungsi hati, fungsi adrenal dan testis yang mengakibatkan tubuh kekurangan Nitric Oxide, DHEA, androstenedion dan testosteron. Seseorang yang kehilangan libido umumnya terjadi karena kurangnya hormon seks yang menyebabkan pria kehilangan libido.
- Masalah rendahnya hormon Dopamin dalam otak juga bisa melemahkan fungsi hipofisis-testis dan fungsi tiroid. Akibatnya seseorang akan mengalami defisiensi testosteron, kehilangan kejantanan, dan kehilangan rasa percaya diri. Ini juga penyebab seseorang mengalami masalah ejakulasi dini.
- Ejakulasi dini juga terjadi karena adanya abrasi pada saluran-saluran ejakulasi prostat dan neuromuskuler. Saat tubuh menerima rangsangan seksual sedikit saja, maka ini bisa menyebabkan terjadinya ejakulasi dini. Bahkan saat stimulasi seksual itu hanya dalam hal penglihatan, pendengaran maupun dengan penetrasi. Hal itu mengakibatkan ukuran prostat akan membesar dan melemahkan kekuatan sperma untuk menyemprot saat terjadi ejakulasi. Kontrol air seni juga akan mengendur.
- Bagi seseorang yang terlalu banyak melakukan masturbasi dan onani poerlu sedikit waspada. Konon aktivitas ini juga menjadi penyebab ejakulasi dini. Penyebabnya karena dengan terlalu banyak onani bisa mengakibatkan prostat akan menghasilkan banyak hormon testosteron. Onani atau masturbasi yang terlalu sering akan mengakibatkan ejakulasi dini teruitama bila hal itu dilakukan dengan teknik tidak benar. Mengapa demikian? Sebab terlalu sering melakukan onani atau masturbasi maka akan menyebabkan tubuh terbiasa berada dalam kondisi simpatis, di mana kondisi itulah yang mendorong suatu ejakulasi terjadi. Jadi akibat terlalu sering ejakulasi mengakibatkan prostat memiliki refleks atas ejakulasi. Inilah yang mendorong ejakulasi dini lebih mudah terjadi.
- Tahukah Anda bahwa untuk memperpanjang ereksi sampai mencapai 2-3 jam, kondisi tubuh memerlukan banyak hormon seperti DHEA, androstenedion, tetsosteron dan estrogen. Nah karena terlalu sering mengeluarkan cairan kelenjar bulborethal yang mengandung prostaglandin E-2 yang merangsang pematangan atau pembukaan katup ejakulasi. Ejakulasi dini potensial terjadi dalam keadaan seperti ini.
- Masalah anatomis lainnya akibat rendahnya produksi prostaglandin E-1 (PGE-1). Ini terjadi karena penipisan zat kimia dan hormon. PGE-1 akan melemaskan jaringan spons penis dan meningkatkan sarap parasimpatis untuk ereksi yang keras. Untuk diketahui bahwa PGE-1 dapat menyebabkan penis ereksi dan bertambah panjang.
Selain masalah-masalah yang bersifat anatomis di atas, umumnya ejakulasi dini terjadi karena problem psikis. Banyak keadaan yang menjadi penyebab ejakulasi dini secara psikis. Gugup dan gelisah atau bahkan karena terlalu semangat (senang) bisa potensial seseorang tidak bisa mengendalikan ejakulasi dini. Dalam hubungan terlarang, perasaan bersalah, takut hamil atau takut gagal dalam berhubungan juga menjadi penyebab.
Jadi intinya faktor penyebab ejakulasi dini bisa berasal dari sumber fisik atau psikologis. Faktor fisik ini mengakibatkan terjadinya masalah ejakulasi dini dikarenakana infeksi prostat, penyakit yang mempengaruhi sistem saraf, atau lemahnya otot yang mengendalikan ejakulasi. Sedangkan faktor psikologisnya bisa berasal dari berbagai hal psikis manusia. Misalnya nafsu yang terlalu menggebu, ketidakmampuan mengontrol tingkat gairah dan rangsangan, keadaan stress dan rasa takut atau cemas, adanya depresi dan problem emosi lainnya. Ada pula rasa khawatir karena tidak bisa memuaskan pasangan, bisa menjadi penyebab seseorang mengalami ejakulasi dini.
Jadi, penyebab ejakulasi dini lainnya secara ringkas dikarenakan adanya kondisi fisik yang mengalami gangguan. Misalnya karena darah dalam mr P tidak mengalir secara sempurna diakibatkan penyakit seperti darah tinggi, kolesterol, diabetes, dan pengerasan arteri. Selain itu juga karena adanya trauma saraf karena penyakit yang mengganggu hubungan sistem saraf dengan alat vital. Contoh karena cedera tulang belakang, multiple sclereosis, stroke dan operasi prostat.
Tapi yang paling banyak adalah ejakulasi dini karena kondisi psikologis, seperti gelisah dan stres. Juga karena terlalu banyak mengkonsumsi obat-obatan yang mempunyai efek samping terhadap seksual. Demikian pula bila terlalu banyak mengkonsumsi alkohol, merokok dan narkoba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Komentar Jika Ada Keluhan Pria Dewasa